Random

Follow Me on Pinterest
Tampilkan postingan dengan label religi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label religi. Tampilkan semua postingan

apakah benar kalau manusia yang telah meninggal dunia akan menjadi hantu?

kangshinokami | Sabtu, Juli 06, 2013 | 0 coemntar kalian

Sebagaimana kita maklumi, bahwa sejak dulu hingga kini, di kalangan masyarakat kita, masih banyak yang percaya, bahwa ruh orang yang telah meninggal dunia itu, dapat kembali ke dunia. Ia dapat menjadi hantu, dapat merasuk ke tubuh orang yang masih hidup, ketika sedang sakit atau kesurupan, dapat menjadi jalangkung, dapat memberi kabar kepada orang yang masih hidup melalui mimpi, dapat dimintai tolong, dapat marah ketika kuburnya tidak dibersihkan atau tidak diberikan sesaji dan lain – lain.

Kepercayaan itu semakin tebal, dengan adanya berbagai cerita, atau mungkin ada yang pernah mengalami atau melihat berbagai kejadian ghoib, yang berkaitan dengan ruh orang yang telah meninggal tersebut. Berbagai kejadian ghoib itu antara lain dapat kami sebutkan berikut ini:
1.Ketika ada orang yang meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar, seperti: karena gantung diri atau bunuh diri, atau karena kecelakaan, atau karena di bunuh, maka beberapa hari kemudian terdengarlah suara orang menangis dan merintih atau orang yang membunuh dalam mimpinya selalu di kejar – kejar oleh orang yang dibunuh, atau di masyarakat tersebar adanya hantu pocong yang gentayangan dan lain – lain.

2.Ketika baru saja seorang rentenir atau orang yang dalam hidupnya selalu bergelimang dengan perbuatan maksiat dan dosa, maka berkeliaranlah hantu di masyarakat, sehingga timbul suasana yang menyeramkan dan menakutkan di masyarakat itu, ketika malam datang menjelang.

3.Ketika ada orang yang sakit kesurupan,maka melalui lisan orang yang sakit itu, ketika ditanya, ia mengaku bahwa ruh yang masuk ke tubuh orang yang sakit itu adalah orang – orang yang telah meninggal dunia beberapa tahun sebelumnya.

4.Ketika ada orang yang bermain jalangkung, ketika jalangkung kesurupan dan ditanya ruh siapa yang masuk ke jalangkung tersebut, ia mengaku melalui tulisan, bahwa ia adalah ruh para ulama atau kyai atau para pahlawan yang telah meninggal dunia.

5.Ketika ada orang yang meninggal dunia dengan menyimpan banyak harta yang tidak diketahui oleh ahli warisnya,maka beberapa hari kemudian, salah seorang atau beberapa orang ahli warisnya, diberitahu tempat ia menyimpan hartanya tadi oleh ruh orang yang telah meninggal dunia tadi melalui mimpinya. Dan ternyata ketika keesokan harinya dicek, ternyata benar bahwa di tempat yang ia tunjukkan itu terdapat harta yang banyak, yang ia simpan !

6.Ketika ada orang yang berbuat gaduh atau main – main di kuburan yang dianggap keramat atau di tempat – tempat angker, maka orang tersebut bisa dilempar batu atau ditampar, oleh seseorang yang tidak nampak wujudnya.

7.Ketika ada orang yang belampah atau menyepi di pekuburan, maka setelah beberapa hari kemudian, ia ditemui oleh seseorang yang mengaku sebagai ruh orang yang telah meninggal, setelah itu orang yang belampah/ menyepi itu meminta sesuatu kepadanya, setelah itu ternyata apa yang dimintanya benar – benar terkabul atau menjadi kenyataan.Dan tentu saja kejadian – kejadian aneh lainnya di dunia ini, yang berhubungan dengan ruh orang yang telah meninggal dunia.

Pertanyaannya adalah :
1.Benarkah keyakinan atau kepercayaan sebagian masyarakat bahwa ruh orang yang telah meninggal dunia itu, dapat kembali ke dunia, dapat menjadi hantu, dapat merasuk ke tubuh orang yang masih hidup atau menyebabkan kesurupan, dapat menjadi jalangkung dan lain – lain. itu dipandang dari sudut pandang Islam atau Al – Quran dan Sunnah Nabi ?

2.Jika benar, mungkin tidak ada masalah,namun jika salah, mengapa berbagai kejadian ghoib terkait dengan ruh orang yang telah meninggal dunia sebagaimana disebutkan di atas benar– benar bisa terjadi di masyarakat ?

3.Siapakah penyebabnya ? dan Apa Tujuannya?

Untuk menjawab pertanyaan pertama di atas, marilah kita perhatikan Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an dan beberapa Hadits Nabi berikut ini :
1.Firman Allah SWT dalam QS. Al – Anfal ayat 50, menyatakan:“Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri).

2.Sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Malik dan Imam Nasa’i, menyatakan:“Ruh orang mukmin itu, tidak lain melainkan (menjadi) burung – burung yang menggantung di pohon syurga, sampai Allah mengembalikan dia ke badannya di hari kiamat”

3.Sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majjah dan Imam Thabranie, menyatakan“Sesungguhnya ruh orang mukmin itu berjalan – jalan di syurga ke mana saja ia suka dan ruh orang kafir itu disiksa di neraka”

4.Dalam banyak hadits yang menyatakan, bahwa ruh orang yang meninggal itu, di alam kubur akan mengalami dua nasib. Bagi ruh orang - orang mukmin yang baik, maka akan dijembarkan/ diluaskan kuburnya dan akan mengalami tidur panjang dengan mimpi – mimpi indah dan penuh kenikmatan, yang diistilahkan dengan mendapatkan nikmat kubur. Sedangkan bagi orang – orang kafir, munafik dan orang – orang jahat, maka ia akan disempitkan kuburnya dan mengalami berbagai siksaan kubur, hingga datangnya hari kiamat.

5.Dari ayat Alquran dan beberapa Hadits diatas, maka Para Ulama menyimpulkan, bahwa: Tidak mungkin ruh orang yang telah meninggal dunia itu dapat kembali ke dunia, dapat menjadi hantu, dapat merasuk ke tubuh orang yang masih hidup atau menyebabkan kesurupan, dapat menjadi jalangkung, dapat memberi kabar kepada orang yang masih hidup melalui mimpi, dapat dimintai tolong, dapat marah ketika kuburnya tidak dibersihkan atau diberikan sesaji dan lain – lain.
Karena, beberapa alasan sebagai berikut:
1.Kalau orang yang meninggal itu orang yang baik, ngapain dia sudah enak – enak mendapat nikmat kubur, kok mau susah – susah gentayangan ke dunia? Sedangkan kalau ia termasuk ruh orang yang jahat, kapan ada kesempatan ke dunia, wong ia selalu disiksa dengan siksa kubur. Dan kalau betul dia bisa kembali ke dunia, tentu tidak mau lagi kembali ke kubur, karena takut disiksa lagi di kubur.

2.Di samping itu, antara alam kubur dan alam dunia itu ada satu dinding pembatas yang tidak bisa ditembus lagi, yakni alam barzah (dinding yang membatasi).
Kalau demikian, mengapa berbagai kejadian ghoib, terkait dengan ruh orang yang telah meninggal, sebagaimana disebutkan di atas benar – benar bisa terjadi? Siapa penyebabnya? Dan Apa Tujuannya ?

Sebagaimana kita maklum bahwa, adanya makhluk ghoib yang diciptakan Allah SWT, yang selalu menjadi musuh manusia sejak diusir dari syurga bersama– sama Nabi Adam As beserta istrinya, sampai datangnya hari kiamat nanti, Mereka dan anak keturunannya, akan selalu menggoda manusia dengan dengan berbagai cara, guna mencari teman sebanyak – banyaknya di neraka kelak. Siapakah mereka ?? Tiada lain adalah Iblis dan anak keturunannya yakni para syaitan.

Dengan demikian dapat dipastikan bahwa: berbagai kejadian ghoib seperti: hantu, genderuwo, tuyul, jalangkung, mayat hidup (hantu pocong) yang katanya sering muncul di tempat – tempat yang dianggap angker, termasuk ruh yang masuk ke tubuh orang yang kesurupan, termasuk keramat dikuburan orang – orang yang dianggap wali Allah, semua itu bukanlah disebabkan oleh ruh orang – orang yang telah meninggal. Tetapi, semua itu disebabkan oleh sandiwara atau permainan syaitan.
Lantas apa tujuannya? Tujuannya tiada lain, agar manusia menjadi takut ke masjid atau ke langgar, agar tempat – tempat yang dianggap angker atau keramat menjadi semakin ditakuti dan disegani, agar kuburan para wali semakin banyak dikunjungi dan dimintai berkah dan syafaat atau pertolongan. Dengan demikian keimanan manusia menjadi rusak, karena menjadi syirik atau menyekutukan Allah karenanya. Sehingga pada akhirnya syaitan itu akan memperoleh teman yang banyak di neraka kelak. Na’udzubillahi mindzalik !

Demikianlah penjelasan ini, mudah – mudahan dapat menjadikan kita lebih waspada terhadap sandiwara dan permainan syaitan, dengan berbagai ragam gaya dan bentuknya, terutama yang berkaitan dengan berbagai kejadian ghoib, di mana dalam perkara ghoib ini justru syaitan sangat berhasil dalam menggoda dan menjerumuskan manusia.

Dengan kewaspadaan itu, mudah – mudahan, diri kita, keluarga kita, anak – anak kita dan saudara kita kaum muslimin dan muslimat di manapun saja berada, dapat terhindar dari berbagai kepercayaan ghoib yang salah, yang tidak berdasarkan ayat – ayat Alquran dan Hadits- Hadts Nabi, yang dapat merusak keimanan kita dan merusak ibadah kita, yang dapat menjerumuskan ke dalam perbuatani syirik atau menyekutukan Allah, sehingga kita dapat terhindar dari siksa api neraka di akhirat kelak. Aaminn Yaa Robbal‘Alamin.

Marilah kita perhatikan Firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa: 48

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang di kehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutuka Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar” .

Wallahu a'lam .

sumber dari sini gan...

proses terciptanya hujan dalam kitab suci Al Quran

kangshinokami | Jumat, Juni 21, 2013 | 0 coemntar kalian


Hujan merupakan proses dari akibat menguapnya air di daratan bumi yang kemudian berkumpul di angkasa yang mengalami pendingin dan akhirnya setelah terkumpul banyak berubah menjadi tetes air
dan jatuh lagi kebumi. Proses ini membutuhkan waktu yang lama.

Sebelum para ilmuwan mengetahui proses ini, ternyata proses kejadian ini telah ada dalam alquran.


Harun Yahya dalam The Signs in The Heavens and the Earth for Men of Understanding, membuktikan kebenaran dan kesesuaian ayat-ayat Alquran yang menjelaskan fenomena hujan dengan sains modern. Andai manusia mencoba mengatur daur di alam semesta, maka tak akan pernah berhasil, walaupun mengerahkan semua teknologi yang ada di bumi,''paparnya.
Tanpa harus menggunakan biaya dan teknologi, makhluk hidup di bumi bisa menikmati air melalui proses penguapan.

Menurut Harun, setiap tahunnya 45 miliar liter kubik air menguap dari lautan. Air yang menguap tersebut dibawa angin melintasi daratan dalam bentuk awan.

Setiap tahun 3-4 miliar liter air dibawa dari lautan menuju daratan untuk dapat dinikmati dan dimanfaatkan manusia.
Untuk itulah Alquran mengajak manusia untuk mensyukuri hujan sebagai karunia yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya. Dalam

Alquran surat Al Waaqi'ah ayat 68-70 Sang Khalik berfirman,

''Maka terangkanlah kepada-Ku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, nisaya Kami jadikan dia asin, maka mengapa kamu tidak bersyukur.''

Menurut Harun,Alquran dalam surat Az-Zukhruf ayat 11 mendefinisikan hujan sebagai air yang dikirimkan''menurut kadar.

''Dalam ayat itu Allah berfirman,

''Dan Yang menurunkan air langit menurut kadar (yang diperlukan).

''Harun menjelaskan, firman Allah SWT itu sangat sesuai dengan hasil kajian ilmu pengetahuan modern.
Betapa tidak.Hujan turun ke bumi dengan takaran yang tepat. Takaran pertama yang berhubungan dengan hujan tentulah kecepatan turunnya.


Menurut Harun, benda yang berat dan ukurannya sama dengan air hujan,bila dijatuhkan dari ketinggian 1.200 meter, akan mengalami percepatan terus menerus dan akan jatuh ke bumi dengan kecepatan 558 km/jam.
''Akan tetapi rata-rata kecepatan jatuhnya airhujan hanyalah 8-10 km/jam,''papar Harun.


Ia menjelaskan, air hujan jatuh kebumi dengan kecepatan yang rendah, karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang mampu meningkatkan efek gesekan atmosferdan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepatan yang lebih rendah.

Harun menuturkan,''Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tak memiliki sifat gesekan, maka bumi akan menghadapi kehancuran setiap hujan turun.''Menurut dia, ketinggian minimum awan hujan adalah 1.200 meter. Efek yang ditimbulkan satu test air hujan yang jatuh dari ketinggian tersebut sama dengan benda seberat satu kilogram yang jatuh dari ketinggian 15 cm.

''Awan hujan pun dapat ditemui pada ketinggian 10 ribu meter. Pada kasus ini, satu tetes air yang jatuh akan memiliki efek yang sama dengan benda seberat satu kilogram yang jatuh dari ketinggian 110 cm,''tutur Harun.

Ia menambahkan, dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton air menguap dari bumi.
Jumlah itu, ungkap Harun, sama dengan jumlah air yang turun ke bumi dalam satu detik.''Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai 505x1.012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan takaran.''

Para saintis telah mempelajari beragam jenis awan. Selain itu, kalangan ilmuwan juga meneliti proses terbentuknya awan dan bagaimana hujan terjadi. Secara ilmiah, saintis memaparkan proses terjadinya hujan dimulai dari awan yang didorong angin.

Awan Cumulonimbus terbentuk ketika angin mendorong sejumlah awan kecil ke wilayah awan itu bergabung hingga kemudian terjadi hujan.
Tentang fenomena pembentukan awan dan hujan itu,Alquran pun menjelaskannya secara akurat. Simaklah Alquran surat Annur ayat 43.


''Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) -nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindi h. Maka, kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butira n) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpa lan awan, seperti) gunung-gunung. Maka, ditimpakan-Nya (butiran-butira n) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya .


Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan."
Menurut Harun Yahya, manusia baru mengatahi tahapan pembentukan hujan setelah radar cuaca ditemukan. Namun,Alquran telah menjelaskan secara detail pada 14 abad silam.

Berdasarkan pengamatan radar, papar Harun, pembentukan hujan terjadi dalam tiga tahap.''Pertama, pembentukan angin; kedua, pembentukan awan; ketiga, turunnya hujan,''papar Harun.

Jauh sebelum manusia mengetahui itu, Allah SWT dalam surat Ar-Ruum ayat 48 berfirman,

''Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya , dan menjadikannya bergumpal-gumpa l, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira.''

Harun menjelaskan ayat itu sangat sesuai dengan pemantauan radar cuaca. Tahap pertama pembentukan hujan dijelaskan lewat ,''Allah, Dialah yang mengimkan angin...''Tahap kedua dijelaskan dalam,''...lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkanny a di langit menurut yang dikehendaki-Nya , dan menjadikannya bergumpal-gumpa l...''Tahap ketiga,''... lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya. ''

Subhanallah. . .
 
sumber dari sini gan...

kisah binatang yang mengutuk perzinaan

kangshinokami | Selasa, Juni 18, 2013 | 0 coemntar kalian

Secara fitrah manusia menganggap zina adalah perbuatan keji dan kotor .Namun akibat akal yang ditutupi gelora syahwat serta godaan syetan yang demikian gencar menjadikan manusia lupa akan fitrahnya ini, mereka pun akhirnya hanyut dan tenggelam dalam kubangan lumpur perzinaan yang menjijikkan .

Ternyata tak hanya manusia yang menganggap perzinaan sebagai dosa besar, bahkan hewan pun menganggapnya sebagai sebuah kesalahan yang pelakunya patut dihukum .Berikut beberapa kisah yang diriwayatkan dalam hadits tentang kebencian binatang terhadap perzinaan .

Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Amr bin Maimun rahimahullah: Dari ’Amr bin Maimun, dia berkata:
"Saya pernah melihat pada masa jahiliah ada seekor Kera yang berzina, lalu beberapa kera berkumpul untuk merajamnya, lalu saya ikut merajam bersama mereka ."

Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari membawakan kisah ini secara lebih lengkap .
"Suatu saat ketika saya berada di Yaman menggembala kambing milik keluarga saya dan saya berada di tempat yang tinggi .Saya melihat ada seekor Kera Jantan bersama Kera Betina berdua-duaan lalu mereka berdua tidur berpelukan .Tiba-tiba datang Kera Jantan lain yang lebih kecil (muda) lalu menggoda Kera Betina itu .Kemudian kera betina secara pelan-pelan keluar dari pelukan jantannya kemudian pergi bersama kera muda tadi lalu keduanya berjima' dan saya melihatnya, lalu betinaitu kembali ke pelukan jantannya dengan pelan-pelan .Tiba-tiba kera jantan yang pertama bangun dan kaget kemudian mencium dubur betina lalu berteriak sehingga berkumpullah kera-kera yang cukup banyak .Sang jantan terus berteriak sembari mengisyaratkan tangannya ke betina .Kera-kera itu akhirnya pergi ke kanan dan ke kiri lalu mereka datang membawa kera muda yang aku kenal tadi .Setelah itu mereka membawa keduanya ke lubang kecil kemudian merajam keduanya .Sungguh aku telah melihat rajam pada selain anak adam ." (Shahih .Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam Shohih-nya 3849 .Lihat Fathul Bari 7/201 - 202, Ta‘wil Mukhtalifil Hadits hlm .473 - 474 Ibnu Qutaibah)

Mirip dengan kisah ini, apa yang diceritakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, beliau berkata:
"Sebagian syaikh terpercaya bercerita kepadaku bahwa dia melihat di masjid suatu jenis Burung bertelur, lalu ada seorang mengambil telurnya dan menggantinya dengan telur jenis Burung lainnya .Tatkala telur burung itu menetas, maka yang keluar adalah jenis lain .Serta merta mengetahui hal itu, maka Sang Jantan langsung memanggil kawan-kawannya sehingga mereka semua mengeroyok si betina sampai mati .Seperti ini sangatlah populer dalam kebiasaan binatang ." (Majmu’ Fatawa 15/147)

"Imam Abu Ubaidah Ma’mar bin Mutsanna rahimahullah menyebutkan dalam Kitabul Khoil dari jalur al-Auza’i bahwa ada seekor Kuda diperintah untuk menggauli ibunya maka dia enggan .Akhirnya, ibu kuda tadi dimasukkan ke rumah dan ditutupi kain lalu diperintahkan kepada anaknya untuk menggaulinya .Karena dia tidak tahu, maka ia pun menggaulinya .Tatkala ia mencium aroma ibunya serta-merta ia menggigit dzakarnya sendiri dengan giginya sampai putus ." (Fathul Bari 7/203)

Kisah yang mirip juga adalah kisah kecemburuan seekor Sapi yang bunuh diri karena dia telah menggauli ibunya sendiri .Alkisah, Sapi tersebut ditutup matanya lalu diseret ke ibunya agar menggaulinya .Setelah proses pengawinan selesai, dibukalah mata sapi tadi, dan ketika dia tahu bahwa yang ia gauli adalah ibunya sendiri maka serta-merta sapi tersebut langsung lari terbirit-birit menghantamkan kepalanya ke tembok sehingga berlumuran darah, lalu lari dengan gila menuju sungai kemudian menenggelamkan dirinya hingga mati .(Hal Ataka Hadits Rofidhoh hlm .125 - Maktabah Syamilah)

Subhanallah, jika binatang saja memiliki cemburu seperti itu, lalu bagaimana dengan manusia? Bukankah manusia diciptakan Allah dengan diberi kelebihan berupa akal dan pikiran, namun kenapa sekarang banyak sekali kasus pemerkosaan, perzinaan semakin banyak dan seolah-olah sudah biasa, tempat-tempat yang disediakan untuk perzinaan bahkan sudah banyak sekali dimana-mana, bahkan yang sangat memprihatinkan adalah ketika ada seorang anak yang tega memperkosa hingga membunuh IBUNYA SENDIRI .Sungguh ironis !
 
sumber dari sini gan..

jangan lupa gabung ya.

azab akan diberikan kepada orang yang tidak mau diam ketika suara adzan dikumandangkan

kangshinokami | Selasa, Juni 04, 2013 | 0 coemntar kalian


Sisakanlah sedikit waktu Anda.
Renungkanlah ini sejenak …
mengapa banyak orang kelu lidahnya di saat
kematian?

Kebanyakan orang yang nazak, saat hampir tiba
ajalnya, tidak dapat berkata apa-apa …

Lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya
yang menahan kesakitan ‘sakaratul maut’. Ini
sebabnya adalah kebiasaan remeh kita yang
sering tidak mendiamkan diri saat adzan
berkumandang.

Diriwayatkan sebuah hadist: “Hendaklah kamu
mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah
akan kelukan lidahnya ketika maut
menghampirinya. -”

Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar
mendiamkan diri dan jangan berkata apa-apapun
semasa azan berkumandang. Sebagai seorang
Muslim, kita wajib menghormati azan. Azan itu
Banyak fadhilahnya (keuntungan).

Sebuah hadist shahih berbunyi “Seandainya
mereka mengetahui apa yang terkandung dalam
adzan dan barisan pertama (dalam shalat
berjamaah), kemudian mereka tidak
mendapatinya kecuali dengan cara mengundinya,
pasti mereka mengundinya” (Bukhari dan Muslim).
Jika terhadap lagu kebangsaan saja kita diajari
agar berdiri tegak dan diamkan diri, mengapa
ketika azan yang merupakan panggilan Allah, kita
tidak mendiamkan diri? Itulah

makanya, Allah mengkelukan lidahnya saat
sakaratul maut datang.
Kita takut dengan kelunya lidah ketika ajal hampir
tiba dengan tidak sanggup mengucap kalimah
“Lailahaillalla -h …”.

Padahal barangsiapa yang dapat mengucapkan
kalimah ini ketika nyawanya akan dicabut Allah,
dengan izin-Nya Allah menjanjikan masuk syurga.

Oleh karena itu, marilah kita sama-sama
menghormati azan dan mohon kepada Allah
supaya lidah ini tidak kelu ketika nyawa kita
sedang dicabut.

“Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan
kematian yang baik lagi mulia, lancarkan lidah
kami mengucap kalimah “Lailahaillalla -h..” ketika
sakaratul maut menghampiri kami. Aamiin ya
Rabbal ‘alamin..”

asal usul kenapa anjing menjadi Najis

kangshinokami | Selasa, Juni 04, 2013 | 0 coemntar kalian

Setiap yang Allah perintahkan atau larang pasti terdapat hikmahatasnya.

Jika Allah mengharamkan sesuatu pasti terdapat keburukan di dalamnya, jika Allah menghalalkan sesuatu pasti ada kebaikan di dalamnya untuk kelangsungan hidup manusia di bumi ini.

Berikut cerita tentang haramnya anjing :
Pada masa pra penciptaan Adam, Allah memerintahkan empat malaikat Muqarrabuun, yaitu Jibril,Mikail, Izrail dan Israfil, untuk mengumpulkan empat unsur fisik bahan penciptaan alam material/alam mulk (tanah, api, airdan udara) dari tempat-tempat tersuci untuk dijadikan sebagai Adam as.

Lalu Allah membentuk ‘adonan’ jasad Adam dalam posisi terlentang, masih berbentuk tanah. Pada saat ini, karena belum ditiupkan ruh kepadanya, adonan berbentuk manusia ini belum hidup.

Pada masa ini, sebagaimana Adam adalah ‘prototipe’ manusia, semua hewan dan tumbuhan sudah ada ‘prototipe’nya pula di surga. Melihat adonan tanah itu, Iblis membaca rencana Allah untuk menciptakan manusia.

Dia demikian cemburu, dan didatangilah adonan tanah ini, dan iblis meludah kepadanya. Ludah iblis ini jatuh pada titik di mana ada pusar kita sakarang.

Karena hal ini, maka marahlah Allah (belum sampai murka, murka-Nya ketika iblis menolak untuk sujud sehingga iblis dikutuk) kepada Iblis, dan diusir-Nya iblis dari ‘wilayah surga’, dan iblis tertahan di muka gerbang surga.

Lalu dia mencari akal, bagaimana untuk memasuki surga kembali. Karenanya iblis, dalam rencananya, harus menghasut kuda. Ia menghasut raja burung di surga pada saat itu (berbentuk seperti merak, tapi jauh lebih indah), minta diselundupkan ke dalam surga.

Raja burung itu memanggil hewan terindah di surga saat itu, yaitu Ular. Ketika itu, ular masih hewan yang sangat indah dan memiliki empat kaki. Ular menyediakan mulutnya kepada iblis, dan masuklah ular kembali ke surga dengan iblis di dalam mulutnya, membawa iblis menemui kuda.

Iblis menghasut kuda dengan mengatakan,“Jik-- a makhluk itu (Adam) tercipta, maka hingga akhir zaman keturunannya akan menduduki punggung keturunanmu.”

Kuda sangat marah mendengar hal ini, dan larilah ia ke adonan tanah Adam tadi, untuk menginjak-injak-- nya. Tapi pada saat kuda mendekat, Allah mengambil secuil tanah, pada bagian terkena ludah iblis tadi, dan dari tanah yang terkena ludah iblis tadi dijadikanlah seekor anjing.

Anjing inilah mengusir kuda, dan ia, sesuai perintah Allah, menjaga adonan tanah Adam sampai dihidupkan-Nya.-- Dari sini bisa dipahami, kenapa anjing adalah hewan yang paling setia kepada manusia: karena ia tercipta dari ‘adonan tanah’ yang sama denganAdam a.s tetapi anjing sudah tercampur dengan ludah iblis.

Ini awal mula air liur anjing menjadi diharamkan. Demikian pula, ular ‘dikutuk’ membawa mulut yang beracun, karena menyediakan mulutnya sebagai tempat iblis menyelundup.

Ia pun dikutuk dengan dibuang keempat kakinya menjdi melata dan lambat,dan dihilangkan predikatnya sebagai hewan terindah di surga yang pernah diciptakan Allah.
 
sumber dari sini gann...

Ternyata Kematian Bisa Ditunda akibat dari amal yang satu ini

kangshinokami | Rabu, Mei 15, 2013 | 2coemntar kalian
Kematian memang di tangan Tuhan, maka ada 1 hal yg bisa
membuat kematian mjd sesuatu yg bisa di tunda, yakni kemauan
utk berSEDEKAH, kemauan berbagi & peduli. Gak percaya..??

Dengarkann kisah nyata berikut ini:
Suatu hari, Malaikat Kematian mendatangi Nabi Ibrahim & bertanya;
“Siapa anak muda yg tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”

“Yg anak muda tadi maksudnya?” tanya Ibrahim. “Itu sahabat,
sekaligus muridQ”

“Ada apa dia datang menemuimu?”

“Dia menyampaikan, bahwa dia akan melangsungkan
pernikahannya besok pagi”

 
 
 
“Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tdk akan sampai besok pagi”

Habis berkata seperti itu, Malaikat Kematian pergi meninggalkan Nabi
Ibrahim.

Hampir saja Nabi Ibrahim tergerak utk memberitahu anak muda tsb
utk menyegerakan pernikahannya malam ini & memberitahu ttg
kematian anak muda itu besok.

Tp langkahnya terhenti, nabi Ibrahim memilih kematian tetap mjd
rahasia Allah.

Esok paginya, Nabi Ibrahim ternyata melihat anak muda tsb tetap
bisa melangsungkan pernikahannya.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan &
tahun berganti tahun, Nabi Ibrahim malah melihat anak muda ini
panjang umurnya.

Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabi Ibrahim bertanya pd
Malaikat Kematian; apakah dia berbohong tempo hari sewaktu
menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tdk akan sampai
besok pagi..??

Malaikat Kematian menjawab, bahwa dirinya memang akan
mencabut nyawa anak muda tsb, tp Allah menahannya.

“Apa gerangan yg membuat Allah SWT menahan tanganmu utk tdk
mencabut nyawa anak muda tsb..??”

“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda
tsb menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yg membuat
Allah memutuskan utk memanjangkan umur anak muda tsb,
hingga engkau masih melihatnya hidup.”

KESIMPULAN
Kematian memang di tangan Allah SWT.

Oleh krn itu, memajukan &
memundurkan kematian adalah hak Allah & Dia memberitahu lewat
kalam Rasul-Nya (Muhammad saw) bahwa SEDEKAH itu bisa
memanjangkan umur. So, bila di sebut bahwa ada sesuatu yg bisa
menunda kematian, hal itu adalah SEDEKAH.

Maka, tengoklah kanan kiri km, lihat2lah sekelilingmu. Bila km
menemukan ada satu dua keSUSAHan tergelar, maka
sesungguhnya km-lah yg butuh PERTOLONGAN. Krn siapa tau
kesusahan itu di gelar Allah utk memperpanjang umur km, tinggal
apakah km bersedia menolongnya ato tidak. Bila bersedia, maka
kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur km.

Tdk ada seorangpun yg mengetahui kapan ajalnya akan sampai &
tdk seseorangpun yg tau dlm kondisi apa ajalnya tiba. Maka
mengeluarkan SEDEKAH bukan saja akan memperpanjang umur
km, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dlm keadaan
baik (husnul khotimah), aamin_

Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah..? Sedangkan
kalo seseorang sudah di cintai oleh Allah, maka tdk ada masalahnya
yg tdk di selesaikan, tdk ada keinginannya yg tdk di kabulkan, tdk
ada dosanya yg tdk di ampuni & tdk ada nyawa yg di cabut kecuali
dlm keadaan husnul khatimah.

Mudah2an Allah berkenan memperpanjang umur kita, sehingga kita
smw berkesempatan utk mengejar ampunan Allah & mengubah
segala kelakuan kita, sambil mempersiapkan kematian yg PASTI
akan datang. Entah itu 1 menit lg, nanti, besok, lusa atau kapanpun yg
tdk akan pernah kita tau rahasia Alloh itu, yakni tentang KEMATIAN.

DALIL
“Dan Dialah yg menidurkan km di malam hari & Dia mengetahui apa
yg km kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan km pd
siang hari utk di sempurnakan umur yg telah di tentukan, kemudian
kpd Allah-lah km kembali, lalu Dia memberitahu km apa yg dulu km
kerjakan” (An-Nisaa' 78)
Bila ada kesalahan , admin mohon maaf pada antum semua

10 tahun membenci suamiku

kangshinokami | Selasa, Mei 14, 2013 | 0 coemntar kalian
+ dilarang berkomentar yang berbau SARA
+ harap cantumkan link kalian bila berkomentar supaya langsung saya visit back 
+dilarang memasang link yang berbau PHISING.


Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :
Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya­tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senan­g dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya­.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya­bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas.

Sambil berusaha mengingat-ingat­apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.

Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”

“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat, kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon.

Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi.

Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.
Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “Selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera.

Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya.
Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama.

Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat.

Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai.

Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu.

Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.
Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya­di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana.

Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikanny­a, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah
karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas.

Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya.
Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya­untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.

Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note. Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya.­Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.
Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya­, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikanny­a atas nama cinta.”
Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”

Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

7 penemuan yang tidak diharapkan

kangshinokami | Rabu, Februari 27, 2013 | 0 coemntar kalian
7. Mobil Terbang.
Awalnya saya juga berpikir bahwa Mobil Terbang adalah hal yang patut dimiliki di masa depan. Kenapa? Karena hal ini mungkin bisa memecahkan masalah kemacetan yang sering kita alami di jalanan, itulah saat-saat yang menyebalkan, benar bukan?
TETAPI... Salah. Mobil Terbang hanya akan menambah banyak masalah jika ditemukan. Masalah-masalah itu diantaranya: bagaimana membuat jalur kendaraannya di udara,, bagaimana peraturan-peraturan yang harus ditetapkan,, dan bayangkan bagaimana tingkat kecelakaannya jika ada banyak kendaraan berterbangan di udara, ditambah lagi,, bayangkan polusi dan tingkat keborosannya, terutama bahan bakar yang harus digunakan.

6. Pembekuan Cryogenic (Cryogenicfreezing)
Nah, ini adalah teknologi medis yang saat ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan. Setiap tahun, puluhan orang dipilih untuk dibekukan, kemudian dicairkan kembali dengan harapan kemajuan medis ini dapat menyembuhkan penyakit yang mereka miliki, proses ini telah dilakukan dalam beberapa dekade. Hebat bukan?
TETAPI... Salah. Nah, anggaplah bahwa benar setiap orang bisa disembuhkan, dan bisa hidup selamanya. Kemudian, apa yang akan terjadi dengan Populasi yang ada didunia? Bayangkan jika tidak satupun dari kita akan meninggal, bagaimana overpopulasi yang akan terjadi.

5. Kecerdasan Buatan.
Beberapa film dan buku sering sekali membahas robot, benda yang bisa melayani dan mengerjakan apa saja untuk kita, dan hal ini menjadi sesuatu yang sangat kita impikan dan menakjubkan bukan di mata kita?
TETAPI.. Salah. Bayangkan jika robot itu sudah ada. Kemudian, setiap tahun akan berkembang dengan prosesor yang lebih tinggi dua kali lipat, tapi ukurannya dan harganya setengah kali lebih kecil. Itu artinya, dalam waktu 20 puluh tahun, kita sdh bisa membeli sebuah robot yang lebih cerdas dari otak manusia seharga 1$. Sekarang, siapa yang merupakan spesies yang superior?

4. Prediksi Masa Depan.
Bukankah hebat jika ditemukan sebuah alat yang mampu memprediksikan masa depan? Misalnya peperangan, bukankah hebat jika kita bisa memprediksi peperangan dan menyelesaikannya?
TETAPI... Salah. Misalkan Amerika sudah menemukan alat yang mampu memprediksi masa depan. Dengan alat itu, diprediksi bahwa China akan membom Los Angeles. Maka, Amerika akan mengatasinya dengan memerangi China lebih dulu… Kemudian, China membalas balik dengan menyerang Amerika.. Nah,, lho?? Inilah dia malapetaka sebenarnya, karena ternyata ramalan menjadi benar terjadi,,dan justru terjadi akibat alat prediksi masa depan.

3. Alat Teleportasi.
Bayangkan jika kita bisa ke Eropa pada hari Sabtu dengan cepat, kemudian bersenang-senang, dan balik lagi besok harinya, yaitu hari Minggu dengan cepat pula… Sungguh alat yang menakjubkan bukan?
TETAPI... Salah. Bayangkan jika seorang teroris bisa ke Istana Negara dengan cepat, kemudian meletakkan bom, kemudian pergi lagi dengan cepat pula… Nah, lho? Bagaimana? Anggaplah bisa diatasi dengan sejumlah protocol keamanan. Masalah selanjutnya adalah, bayangkan bahwa alat ini bekerja dengan memecah atom2 kita, kemudian menyatukannya kembali di tempat destinasi. Nah, jika alat ini diproduksi dengan banyak, artinya dibuat dengan copy dari copyan alat yang sudah ada, maka sudah pasti kualitas barang itu sudah jauh berkurang dari aslinya. Bayangkan jika sedikit saja atom dari rambut kita, atau jari kita menjadi hilang atau salah, nah bakal berubah jadi apa kita di tempat destinasi?

2. Alat Replikasi .
Bayangkan jika kita bisa melakukan replikasi dengan Alat ini, maka tidak akan ada lagi kelaparan di dunia, krisis energi, dan kebutuhan obat untuk medis akan selalu ada.. Hebat Bukan?
TETAPI.. Salah. Bayangkan yang dibutuhkan hanya satu Replicator ini, dengan alat ini apapun benda absolute yang kita miliki bisa di replikasi. Nah, tak akan dibutuhkan lagi yang namanya uang. Sebab, kita bisa mereplikasi pizza sebelum menghabiskannya, begitu juga dengan benda lainnya. Maka, akhir duniayang akan terjadi adalah setiap orang bisa menciptakan benda apapun di dunia. Nah,, lho?? Hidup seperti apa kayak gini??

1. Mesin Waktu.
Bayangkan jika kita bisa meloncat kesana kemari sesuka hati pada berbagai masa yang berbeda,, baik itu masa lalu, masa sekarang ataupun masa depan. Hebat bukan?
TETAPI... Salah. Misalkan Anda bisa melakukan perjala0an ke 40 tahun yang lalu, dan bertemu dengan seorang wanita cantik. Lalu, (maaf), Anda berhubungan seks dengan wanita itu. Kemudian, Anda loncat lagi ke masa depan, dan ternyata wanita di masa lalu itu adalah wanita yang melahirkan Ayah Anda… Nah, lho???Bagaimana tu??
Banyak lagi deskripsi lainnya,, karena perubahan kecil di masa lalu, bisa merubah banyak hal di masa depan

kejadian alam ketika waktu sholat datang

kangshinokami | Rabu, Februari 27, 2013 | 0 coemntar kalian
Sebuah buku ilmiah keagamaan yang cukup memikat hati dari hamparan ‘buku laris’ di pelatar toko buku karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul “THE SCIENCE OF SHALAT ” yang diterbitkan Qultummedia telah membawa semangat hidup memahami betapa besarnya hikmah shalat tepat waktu. Ternyata perpindahan waktu shalat adalah bagian dari kekuasaan Allah swt yang mempunyai hikmah dan keajaiban alam pada setiap detiknya.

Setiap peralihan waktu sholat secara bersamaan telah terjadi perubahan energi alam yang dapat diukur dan dapat dirasakan melalui perubahan warna alam. Nah, teringat akan sebuah lagu 'sanja kuning' yang bermakna pantangan sehingga pada posting berikut kupaparkan beberapa rahasia alam kalau kita sempat shalat tepat waktu.

SUBUH
Pada waktu subuh alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam fisiologi, tiroid memiliki pengaruh terhadap sistem metabolisme tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Ketika adzan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum yang kemudian diserap olehtubuh terutama pada waktu ruku` dan sujud. Kerugian bagi yang masih tidur pulas pada waktu subuh karena akan kehilangan kesempatan mendapat semangat baru untuk mencari rezeki dan berkomunikasi. Hal ini terjadi karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika ruh dan jasad masih lelap tertidur.

DZUHUR
Warna alam pada saat memasuki waktu dzuhur bernuansa menguning yang berpengaruh terhadap perut dan sistem pencernaan manusia. Warna kuning keemasan ini juga memiliki pengaruh terhadap hati. Selain itu warna kuning ini juga mempunyai rahasia yang berkaitan dengan perasaan dan keceriaan seseorang. Jadi, kerugian yang besar bagi yang melewatkan sholat Dzuhur karena akan berakibat gangguan pada sistem pencernaan serta berkurang keceriaan.

ASHAR
Warna alam pada waktu Ashar berubah menjadioranye. Aroma warna orange ini berpengaruh terhadap kondisi prostate, uterus, ovary, testis dan sistem reporduksi. Warna oranye pada waktu dzuhur juga mempengaruhi kreativitas seseorang sehingga kerugian bagi yang kerap tertinggal shalat Ashar karena akan menurun daya kreativitasnya. Selain itu, organ reproduksijuga akan kehilangan energi positif dari warna alam oranye tersebut.

MAGHRIB
Menjelang senja terlihat warna alam berubah menjadi merah. Hal ini terjadi karena waktu Maghrib tiba terjadi spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Jika sedang dalam perjalanan hendaklah berhenti untuk mengerjakan sholat Maghrib. Hal ini lebih baik karena pada waktu maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.

ISYA
Suasana alam berubah menjadi warna nila dan selanjudnya menjadi gelap. Waktu Isya` menyimpan rahasia ketentraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Kerugian bagi yang melewati waktu shalat Isya karena sering merasa gelisah. Jika waktu Isya usai dan alam mulai diselimuti kegelapan hendaknya segera mengistirahatkan tubuh dengan tidur. Pada saat malam kondisi jiwa berada pada gelombang Delta dengan frekuensi di bawah 4 Hz pada seluruh sistem tubuh sehingga kondisi fisik memasuki waktu istirahat.

TAHAJUD
Selepas tengah malam kembali suasana alam bersinar dengan warna putih, merah jambu, dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan frekuensi kelenjar Pineal (otak kecil), kelenjar Pituitary (bawah otak), thalamus dan hypothalamus. Maka kita sepatutnya bangun dari tidur kemudian sangat baik jika mengerjakan sholat tahajud. (thalamus pusat integrasi dan saluran sensori ke cortex serta cerebellum atau pengatur koordinasi gerak sementara hypothalmus pengatur syaraf, hormon, pembangun hasrat dan temperatur tubuh).

sumber dari

kisah sunan kalijaga dan caranya bersyiar

kangshinokami | Rabu, Februari 27, 2013 | 0 coemntar kalian

Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali.

Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra: R. Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah.
Ketika wafat, beliau dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak (Bintara). Makam ini hingga sekarang masih ramai diziarahi orang.
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang "tatal" (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.

Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung "sufistik berbasis salaf" -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi.

Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami,dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah yang menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasadadan Petruk Dadi Ratu ("Petruk Jadi Raja").

Lanskap pusat kota berupa kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memelukIslam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen.

pengorbanan seorang ibu kepada anak angkatnya

kangshinokami | Minggu, Februari 24, 2013 | 0 coemntar kalian


Alkisah, di sebuah senja kelabu di pinggiran kota kecil Taiwan, tampak seorang laki-laki sedang berjalan pulang ke rumah dari tempat kerjanya sebagai supir taksi. Tiba-tiba, perhatiannya tertuju pada gerakan rumput dan suara gemerisik di sela-sela bebatuan di tepi jalan.

Segera, dihampiri dengan perasaan sedikit was was. Seketika, matanya terbelalak kaget melihat bungkusan berisi bayi merah yang tergeletak di situ. Setelah melihat di sekeliling tempat itu yang tampak sepi-sepi saja, segera diangkat bungkusan bayi itu dengan hati-hati dan dengan tergopoh-gopoh dibawa pulang ke rumahnya.

Setelah terkaget-kaget mendengar cerita dan melihat temuan suaminya, si istri segera mengambil alih menggendong si bayi dengan perasaan sayang. Mereka adalah sepasang suami istri, yang telah lama mendambakan kehadiran anak di tengah keluarga. Bayi yang masih merah itu terasa seperti pemberian Yang Maha Kuasa kepada keluarga mereka.

Waktu terus berjalan. Selang kira-kira usia dua tahun, karena merasa ada yang janggal dengan kemampuan berbicara dan reaksi pendengarannya yang sangat lambat, kedua orangtua itu membawa anaknya ke rumah sakit. Kecurigaan mereka pun terjawab, anak tersebut memang cacat sejak lahir, yaitu bisu-tuli. Walaupun sempat terpukul sesaat, namun perasaan sayang yang telah terpupuk selama ini, membuat mereka memutuskan untuk tetap memelihara dan membesarkan si kecil yang sedang lucu-lucunya.

Tahun pun dengan cepat berganti. Walaupun cacat, si gadis kecil adalah anak yang cerdas dan mendapat pendidikan yang baik di sekolah luarbiasa hingga mampu lulus SMA. Setelah lulus, melalui tes dia diterima masuk untuk bidang seni di perguruan tinggi kota besar.

Perasaan gembira dan sedih pun silih berganti. Gembira karena diterimanya si anak ke universitas terkenal, sedih harus berpisah jauh dan dibutuhkan biaya yang besar untuk itu.

Demi mewujudkan impian anaknya, kedua orangtua itu bertekad untuk berhemat dan bekerja mati-matian. Sejak saat itu, si ayah bekerja sangat keras, hampir setiap hari pulang ke rumah hingga larut malam.

Namun…hidup memang sering tidak sesuai dengan rencana manusia. Di saat kuliah memasuki tahun ke-2, suatu malam si ayah pergi dan tidak pernah kembali. Taksi yang dikendarainya bertabrakan dan nyawanya tidak terselamatkan.

Si anak tahu, betapa berat beban biaya yang harus dipikul ibunya dan dia memutuskan untuk berhenti kuliah, pulang dan bekerja serta menemani ibunya di rumah.

Mengetahui itu, si ibu sangat tersentuh dengan pengertian anaknya. Tetapi, ia menegaskan, “Ibu tahu kesedihanmu, Nak. Ibu juga sangat kehilangan ayahmu. Tetapi kamu tidak boleh berhenti kuliah. Belajarlah yang benar! Selesaikan kuliahmu secepatnya dan ibu tunggu kepulanganmu dengan ijazah di tangan. Dan setiap bulan, ibu akan berusaha mengirimkan uang untuk biaya kuliahmu di sana.

Ingat, jangan berpikir pulang sebelum kuliahmu selesai. Jika kamu gagal, ibu dan ayahmu di alam sana pasti kecewa karena kerja keras dan pengorbanan kami selama ini akan sia-sia.”

Waktu terus berjalan. Selesai wisuda, dengan bangga dan kegembiraan yang meluap serta kerinduan yang sangat, si anak segera pulang ke desanya.

Setiba di rumah, dia mengetuk berulangkali pintu rumahnya yang tertutup rapat. Dan sungguh tidak pernah diduga sama sekali, pertemuan dengan tetangganya ternyata membuat hatinya lumpuh seketika.

“Nak, ibumu setahun lalu telah meningal dunia. Maafkan kami tidak memberitahu karena ibumu meminta kami bersumpah untuk merahasiakannya. Semua sisa uang tabungan ibumu dititipkan ke kami untuk dikirimkan kepadamu setiap bulan dan dia pun meminta kami membalaskan surat-suratmu. Masih ada satu rahasia besar yang sebenarnya ayah ibumu sembunyikan darimu. Bahwa kamu sesungguhnya bukan anak kandung mereka. Walaupun kamu cacat dari bayi, mereka tidak peduli. Mereka tetap menyayangimu melebihi anak kandung sendiri.”

Mendengar semua cerita tentang dirinya, duka yang mendalam tidak mampu diwujudkan dalam teriakan histeris. Hanya derasnya airmata yang mengalir tak terbendung.

Di depan makam kedua orangtuanya, sambil bersimbah air mata, si gadis bersujud dan mendoakan kebahagiaan orangtuanya. Dan, demi mengenang dan mencurahkan rasa syukur yang besar atas kasih sayang dan pengorbanan kedua orangtuanya lahirlah sebuah puisi yang sangat menyentuh, berjudul “Gan En De Xin”

inilah umat yang dibinasakan oleh allah karena kesombongannya

kangshinokami | Sabtu, Februari 23, 2013 | 0 coemntar kalian



Dalam Alquran, banyak sekali diceritakan kisah-kisah umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah karena mereka mengingkari utusan-Nya dan melakukan berbagai penyimpangan yang telah dilarang. Berikut adalah kaum-kaum yang dibinasakan.

1. Kaum Nabi Nuh :
Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang beriman hanyalah sekitar 80 orang. Kaumnya mendustakan danmemperolok-olok Nabi Nuh. Lalu, Allah mendatangkan banjir yang besar, kemudian menenggelamkan mereka yang ingkar, termasuk anak dan istri Nabi Nuh (QS Al-Ankabut : 14).

2. Kaum Nabi Hud :
Nabi Hud diutus untuk kaum 'Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Allah lalu mendatangkan angin yang dahsyat disertai dengan bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa (QSAttaubah: 70, Alqamar: 18, Fushshilat: 13, Annajm: 50, Qaaf: 13).

3. Kaum Nabi Saleh :
Nabi Saleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Nabi Saleh diberi sebuah mukjizat seekor unta betina yang keluar dari celah batu. Namun, mereka membunuh unta betina tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka (QS ALhijr: 80, Huud: 68, Qaaf: 12).

4. Kaum Nabi Luth :
Umat Nabi Luth terkenal dengan perbuatan menyimpang, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Kendati sudah diberi peringatan, mereka tak mau bertobat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan, kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah reruntuhan rumah mereka sendiri (QS Alsyu'araa: 160, Annaml: 54, Alhijr: 67, Alfurqan: 38, Qaf: 12).

5. Kaum Nabi Syuaib :
Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengazab mereka berupa hawa panas yang teramat sangat. Kendati mereka berlindung di tempat yang teduh, hal itu tak mampu melepaskan rasa panas. Akhirnya, mereka binasa (QS Attaubah: 70, Alhijr: 78, Thaaha: 40, dan Alhajj: 44).
Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang padang tanah yang pepohonannya sangat rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah) (QS AlHijr: 78, Alsyu'araa: 176, Shaad: 13, Qaaf: 14).

6. Firaun :
Kaum Bani Israil sering ditindas oleh Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun akan azab Allah. Namun, Firaun malah mengaku sebagai tuhan. Ia akhirnya tewas di Laut Merah dan jasadnya berhasil diselamatkan. Hingga kini masih bisa disaksikan di museum mumi di Mesir (Albaqarah: 50 dan Yunus: 92).

7. Ashab Al-Sabt :
Mereka adalah segolongan fasik yang tinggal di Kota Eliah, Elat (Palestina). Mereka melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu.Allah menguji mereka dengan memberikan ikan yang banyak pada hari Sabtu dan tidak ada ikanpada hari lainnya. Mereka meminta rasul Allah untuk mengalihkan ibadah pada hari lain, selain Sabtu. Mereka akhirnya dibinasakan dengan dilaknat Allah menjadi kera yang hina (QS Al-A'raaf: 163).

8. Ashab Al-Rass :
Rass adalah nama sebuah telaga yang kering airnya. Nama Al-Rass ditujukan pada suatu kaum. Konon, nabi yang diutus kepada mereka adalah Nabi Saleh. Namun, ada pula yang menyebutkan Nabi Syuaib.
Sementara itu, yang lainnya menyebutkan, utusan itu bernama Handzalah bin Shinwan (adapula yang menyebut bin Shofwan). Mereka menyembah patung. Ada pula yang menyebutkan, pelanggaran yang mereka lakukan karena mencampakkan utusan yang dikirim kepada mereka ke dalam sumur sehingga mereka dibinasakan Allah (Qs Alfurqan: 38 dan Qaf ayat 12).

9. Ashab Al-Ukhdudd :
Ashab Al-Ukhdud adalah sebuah kaum yang menggali parit dan menolak beriman kepada Allah, termasuk rajanya. Sementara itu, sekelompok orang yang beriman diceburkan ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yanga tengah menggendong seorang bayi. Mereka dikutuk oleh Allah SWT (QSAlburuuj: 4-9).

10. Ashab Al-Qaryah :
Menurut sebagian ahli tafsir, Ashab Al-Qaryah (suatu negeri) adalah penduduk Anthakiyah. Mereka mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Allah membinasakan mereka dengan sebuah suara yang sangat keras (QS Yaasiin: 13).

11. Kaum Tubba' :
Tubaa' adalah nama seorang raja bangsa Himyar yang beriman. Namun, kaumnya sangat ingkar kepada Allah hingga melampaui batas. Maka, Allah menimpakan azab kepada mereka hingga binasa. Peradaban mereka sangat maju. Salah satunya adalah bendungan air (QS Addukhan: 37).

12. Kaum Saba :
Mereka diberi berbagai kenikmatan berupa kebun-kebun yang ditumbuhi pepohonan untuk kemakmuran rakyat Saba. Karena mereka enggan beribadah kepada Allah walau sudah diperingatkan oleh Nabi Sulaiman, akhirnya Allah menghancurkan bendungan Ma'rib dengan banjir besar (Al-Arim) (QS Saba: 15-19).

belajar dari kisah seeokor keledai

kangshinokami | Kamis, Februari 21, 2013 | 4coemntar kalian



Renungan: Jangan Anggap Keledai Bodoh Seperti Halnya Anda Meremehkan Orang Lain >

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya), jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya.
Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika sikeledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.
Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur. Si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik.
Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri!

"Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran.
Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan".

Setiap masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari 'sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah!

Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :
1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan.
3. Hiduplah sederhana.
4. Berilah lebih banyak.
5. Berharaplah lebih sedikit.
6. Tersenyumlah.
7. Miliki teman yang bisa membuat engkau tersenyum.

kisah kejujuran seorang santri addainururiah

kangshinokami | Kamis, Januari 10, 2013 | 0 coemntar kalian

sore hari menjelang malam pergantian tahun 2013, Neli, Imah, Aftah, bercanda ria di depan kamar Maryam komplex satu, dan aku pun ikut dengan tawa mereka...spontanitas Neli berucap..
Neli : mba piye neg kita tahun barunan di simpang 5
Nanung : aku datar dan menatap nya sembari nyengir
Tanpa alasan,
imah dan aftah serempak berkata...
”ayo mba”
Seolah menyetujuinya begitu saja....
Nanung : Knapa kamu baru ngomong jam segini Nel, ini dah jam stengah lima...(sambil manyun)
eh misalkan jadi terus kita tidur dimana coba? Sambung ku
Neli : santai mba kita tidur di masjid ja
Nanung : setuju ide yang asoy....tapi piye neg Abah yai dan Bu Nyai pirso....
Imah : ah santai ....kita keluar nya satu- satu kan ga kelihatan ....
Aftah : he’eh mba ga pa2 santai ae...la wong mba2 yang laen ja ru pada berangkat ko...tu sekamar ada yang ke pantai,,,ada yang ke jogja . moso kita d sini ja.,,,ayo mba ayo , coba di cek.

akupun memberanikan diri untuk mengecek mba2 yang hendak pergi. Ternyata benar apa kata aftah, mereka tinggal meluncur...aku langsung berlari ke koji dan berteriak ayo kawan...capcus pake jilbab dan siap2...mereka bertiga seakan tentara yang mendengar aba2 dari komandanya berlari mengenakan seragamnya.
Setelah siap semua...aku bimbang,,,
“kawan enak nya ijin ga ya...”
Neli : ga usah mba
Imah : ga usah mba, ga usah ijin tinggal bedal ae , ko repot.
Nanung : eh denger ya..neg kalian mah gapa2 ga ijin ...la neg aku ga ijin yo ketok banget to...
Aftah :Salahe mba nanung terkenal.
Imah : aku tahu lewat bawah ja.....
Jalan pintas pun kami tempuh, namun sepintas- pintas jalan
di pondok putri. Masih ja lewat depan ndalem. Mau ga mau
lewat depan ndalem, krettttttt...pintu ku buka dengan diiringi dekup jantung yang kian cepat, sudah 3 tahun aku buka pintu gerbang, namun ga seperti ini takutnya, apakah
karena aku salah jalan,
tiba di depan ndalem ada mba2e yang sedang ijin, aku pun
Turut serta ijin dengan bu Nyai’



Ketika hendak ku saliman dengan bu Nyai. Tiba2 ada yang
Bilang
“ihhhh mo kemana kuwi” ........
dari cletukan itu Bu Nyai bertanya...
“mau kemana Nung”
mati kutu seketika, mungkin saat itu Wajah ku merah
padam, gelam, tak berupa. Keringat Mengucur di kening ku.
Ehm, ehm ,ehm jawab ku terbata-bata
“mau main ke runah nya Neli....
Bu Nyai kaget, oh neli santri baru, sing omahe jetak kuwi
Njeh ....jawab ku gugup.
Yo wes ati2 yo....
Ketika ku langkahkan kaki...........bu nyai memanggil ku lagi...
Eh Nung...Nung...
“Njeh Bu Nyai” ....jawab ku
Ojo mampir-mampir yo...janjimu kudu di tepati, jujur yo,
Njeh Bu Nyai...Assalamualaikum.......

Langkah ku gontai menghampiri 3 temanku. Aku tak kuasa menyampaikan pesan dari Bu Nyai, yang pastinya akan membuat mereka sedih karena impian malam tahun barunan di simpang lima, terancam gagal.




Nely : mba piye...
Nanung : ayo ta critain...
Kami berjalan menuju ke tempat pemberhentian bus di tepi jalan raya.
Aku mengumpulkan segenap keberanian ku tuk menyampaikan pesan Bu Nyai. Namun ku tak tega, wajah mereka sumringah, senyum menghiasi bibir mereka, raut nya berseri. Semakin ciut nyali ku tuk mengatakan nya.
Nanung : kawan tahu kah kalian apa yang di katakan Bu Nyai Barusan.
Ber3 : apa mba
Nanung : Bu Nyai tadi bertanya” mau kemana?”
Aku bingung, harus jawab apa?
Akhirnya aku jawab. Mau maen ke rumah mu Nel. Ayo kita maen ke rumah mu. Neg ga mending kita tidah usah pergi. Pulang pondok ja.
Aftah : Spontan menjawab...
Ah...ngapain sampean tadi ijin. Tinggal keluar ja ko rempong amat toh.
Neli : yah..mba...neg maen kerumah ku nanti mpe rumah jam 9 malem mba...maghrib kita dimana,,,coba...
Imah : mba kita ke simpang ja dulu. Besok kita maen ke rumah neli. Nah berati kita ga bohong, kita tetap jujur. Piye mba menurut mu...
Neli : Setuju sekali..
Bah ya’i kan juga pernah bilang gitu mba...
Jujur boleh tapi adakalanya kita harus mengolah kejujuran itu, sedemikian rupa mba.
Namun ku tak punya keberanian tuk hal itu, sedikit pun aku tak punya niat tuk menyalahi kepercayaan bu Nyai terhadap ku.,,buhong pada bu Nyai berati juga bohong dengan ibu. Aku ga berani...hati ku berteriak. Aku takut ilmu ku tidak manfaat, aku takut pada laknat Allah jika kita bohong. Aku berusaha meyakinkan ke 3 temanku lagi.
Nanung : kawan aku sungguh tidak berani...jika kita ke simpang lima, apa kalian tidak takut jika terjadi apa-apa, kalau kita celaka tidak hanya kita yang kena, Bu Nyai dan Abah juga ikut menanggung nya.
Imah : mba urusan itu belakangan, nanti kita cari cara disana, itu ada angkot ayo naik...
Nanung : kawan....tidak kah kalian tahu...bagaimana Bu Nyai menyampaikan pesan kepadaku tadi, beliau sangat mengkhawatirkan keselamatan kita, memberikan restu kita agar selamat sampai rumah neli, apakah kalain tega mengkhianati kepercayaan dan ketulusan itu, aku tidak mau, mengorbankan 3 tahun disini hanya demi tahun baru ini.
Neli : tercengang seolah merelakan tahun baru itu, lewat begitu saja.
Aftah : terus kita pulang gitu mba, ahhhhh bisa turun pamor neg ngene carane, dah tadi si akang pada nglihat san. Ah mba Nanung ki ga asyik ah.
Nanung : kawan yakinlah, semoga hal ini menjadi barokah tuk kita semua.
Alkhmdulillah mereka ber3 rela melewatkan tahun baru nya nya demi baktinya sebagai seorang santri kepada Kyai nya.
Sungguh pun aku kagum terhadap mereka ber3.
Kami pun pulang kepondok, dan mengabadikan satu jam belajar tentang arti sebuah kejujuran, misalkan kami pergi pun Bu Nyai tidak pirso jika kami berbohong, namun kami, berusaha meletakan kejujuran di atas segala-galanya.
Senin. 31121012

hadist yang berkenaan dengan puasa dibulan muharram

kangshinokami | Selasa, November 06, 2012 | 0 coemntar kalian
Di dalam kitab beliau Riyadhus Shalihin, Al-Imam An-Nawawi -rahimahullah- membawakan tiga buah hadits yang berkenaan dengan puasa sunnah pada bulan Muharram, yaitu puasa hari Asyura / Asyuro (10 Muharram) dan Tasu’a (9 Muharram)]

Hadits yang Pertama

عن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم صام يوم عاشوراء وأمر بصيامه. مُتَّفّقٌ عَلَيهِ


Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma-, “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya”. (Muttafaqun ‘Alaihi).

Hadits yang Kedua

عن أبي قتادة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم سئل عن صيام يوم عاشوراء فقال: ((يكفر السنة الماضية)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (HR. Muslim)

Hadits yang Ketiga

وعن ابن عباس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُما قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم: ((لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع)) رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Dari Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR. Muslim)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa pada hari ‘Asyura, beliau menjawab, ‘Menghapuskan dosa setahun yang lalu’, ini pahalanya lebih sedikit daripada puasa Arafah (yakni menghapuskan dosa setahun sebelum serta sesudahnya –pent). Bersamaan dengan hal tersebut, selayaknya seorang berpuasa ‘Asyura (10 Muharram) disertai dengan (sebelumnya, ed.) Tasu’a (9 Muharram). Hal ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada yang kesembilan’, maksudnya berpuasa pula pada hari Tasu’a

keutamaan dalam puasa tarwiyah

kangshinokami | Sabtu, Oktober 27, 2012 | 0 coemntar kalian

Pertama:
Dalam kitab Fat_hul Mu'in / Hamisy I'anah 2/266:

ويتأكد صوم الثمانية قبله للخبر الصحيح فيها المقتضي لأفضلية عشرها على عشر رمضان الأخير

Dan sunnah muakkad berpuasa tanggal delapan sebelum puasa Arafah karena khabar shahih didalam (puasa hari) delapan yang menjadikan lebih afdhalnya sepuluh awal Dzul Hijjah lebih utama atas sepuluh akhir Ramadhan

Dalam kitab I'anah diterangkan 2/266, syamilah:

قوله للخبر الصحيح فيها ) أي الثمانية أي صومها مع صوم يوم عرفة وذلك لخبر هو أنه صلى الله عليه وسلم قال
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبّ إِلَى اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

ucapan Mushannif ' karena ada khabar yang shahih didalam delapan'

Maksudnya berpuasa pada hari delapan bersama puasa hari Arafah.
Hal itu karena adanya khabar (hadits) bahwasanya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda:

MAA MIN AYYAAMIN AHABBA ILALLAAHI AN YUTA'ABBADA LAHUU FIIHAA MIN 'ASYRI DZIL HIJJAH YA'DILU SHIYAAMU KULLI YAUMIN MINHAA BISHIYAAMI SANATIN WA QIYAAMU KULLI LALLATIN MINHAA BIQIYAAMI LAILATIL QADRI

"Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah, satu hari berpuasa didalamnya setara dengan setahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar"

Catatan:
Hadits diatas diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam kitab Sunannya ( juz II halaman 129, hadits nomor 755, cetakan ke II tahun 1403 H - 1983 M, Daar al Fikr /juz I halaman 131, hadits nomor 758)

Berikut sanad dan matannya:

حدثنا أبو بكر بن نافع البصري حدثنا مسعود بن واصل عن نهاس بن قهم عن قتادة عن سعيد بن المسيب عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال ما من أيام أحب إلى الله أن يتعبد له فيها من عشر ذي الحجة يعدل صيام كل يوم منها بصيام سنة وقيام كل ليلة منها بقيام ليلة القدر

Link Sunan Tirmidzi:

Imam Tirmidzi berkata:
هذا حديث حسن غريب
HAADZAA HADIITSUN HASANUN GHARIIBUN
ini hadits hasan gharib

Kedua:
Al Hafizh Assuyuthi dalam Al Jaami' Ash Shagier juz II halaman 46 meriwayatkan:

(صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين)
أبو الشيخ في الثواب وابن النجار عن ابن عباس

SHAUMU YAUMITTARWIYAH KAFFAARATU SANATIN WA SHAUMU YAUMI 'ARAFAH KAFFAARATU SANATAINI

Puasa hari Tarwiyah menghapus satu tahun, puasa hari Arafah menghapus dua tahun
HR. Abusysyaikh didalam kitab Atstsawaab dan Ibnunnajaar dari Ibnu Abbas.

Catatan:
Hadits diatas termaktub dalam kitab Jam'ul Jawaami' / Al Jaami' Al Kabier.
Berikut linknya:


Dan termaktub pula dalam Baabu Maa Yussira Lahuu Finni'mah.....
(lLissysyaikh Abdillah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah)
Berikut sanad dan matannya:

وَأَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ ، أَنْبَأنَا رِزْقُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ ، أَنْبَأَنَا مُحَمَّدٌ ، أَنْبَا أَبُو مُحَمَّدٍ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِِ الأَصْبَهَانِيِّ ، أَنْبَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِِ بْنِ سَوَّارٍ ، ثَنَا أَيُّوبُ لآلِ الأَشْعَرِيِّ ، ثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَلِيٍّ الْحِمْيَرِيُّ ، عَنِ الْكَلْبِيِّ ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ

sumber link:

pendapat imam syafii tentang hukum solat jumat yang jatuh pada hari raya idul fitri atau idul adha

kangshinokami | Jumat, Oktober 26, 2012 | 0 coemntar kalian

1. Pendapat Imam Syafi’i
وعن زيد بن أرقم رضي الله عنه قال: صلى النبي صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّم العيد" في يوم الجمعة، "ثم رخص في الجمعة" أي في صلاتها، " ثم قال: من شاء أن يصلي" أي الجمعة "فليصل" .رواه الخمسة إلا الترمذي وصححه ابن خزيمة".
Diriwayatkan dari Zayd bin Arqam RA bahwa dia berkata :
“Nabi SAW melaksanakan shalat Ied (pada suatu hari Jumat) kemudian beliau memberikan rukhshah (kemudahan/keringanan) dalam shalat Jumat. Kemudian Nabi berkata,’Barangsiapa yang berkehendak (shalat Jumat), hendaklah dia shalat.” (HR. Al Khamsah, kecuali At Tirmidzi. Hadits ini menurut Ibnu Khuzaimah, shahih)

Pada dasarnya, Imam Syafii tetap mewajibkan shalat Jumat yang jatuh bertepatan pada hari raya. Namun beliau menetapkan kewajiban tersebut hanya berlaku bagi penduduk kota (ahlul madinah/ahlul amshaar). Adapun penduduk desa/kampung atau penduduk padang gurun (ahlul badawi) yang datang ke kota untuk shalat Ied (dan shalat Jumat), sementara di tempatnya tidak diselenggarakan shalat Jumat, maka mereka boleh tidak mengerjakan shalat Jumat. (Imam al mawardi, Al Hawi Kabir 2/11240)


Sebenarnya Imam Syafi’i berpendapat seperti itu karena menurut beliau, hadits-hadits yang menerangkan gugurnya kewajiban shalat Jumat pada hari raya bukanlah hadits-hadits shahih. Sehingga beliau pun tidak mengamalkannya. Inilah dasar pendapat Imam Syafi’i. Menanggapi pendapat Imam Syafi’i tersebut, Imam Ash Shan’ani dalam Subulus Salam berkata :

وذهب الشافعي وجماعة إلى أنها لا تصير رخصة مستدلين بأن دليل وجوبها عام لجميع الأيام، وما ذكر من الأحاديث والآثار لا يقوى على تخصيصها لما في أسانيدها من المقال.
“Imam Syafi’i dan segolongan ulama berpendapat bahwa shalat Jumat tidak menjadi rukhshah. Mereka berargumen bahwa dalil kewajiban shalat Jumat bersifat umum untuk semua hari (baik hari raya maupun bukan). Sedang apa yang disebut dalam hadits-hadits dan atsar-atsar (yang menjadikan shalat Jumat sebagai rukhshah) tidaklah cukup kuat untuk menjadi takhsis (pengecualian) kewajiban shalat Jumat, sebab sanad-sanad hadits itu telah diperselisihkan oleh ulama.
قلت: حديث زيد بن أرقم قد صححه ابن خزيمة ولم يطعن غيره فيه فهو يصلح للتخصيص
Saya (Ash Shan’ani) berkata,’Hadits Zayd bin Arqam telah dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah. maka hadits tersebut dapat menjadi takhsis (pengecualian)…” (Imam Shan’ani, Subulus Salam, 2/112).
__________________________*

Dengan demikian, jelaslah bahwa Imam Syafi’i tidak menilai hadits Zayd bin Arqam tersebut sebagai hadits shahih, sehingga beliau tidak menjadikannya sebagai takhsis yang menggugurkan kewajiban shalat Jumat. Beliau kemudian berpegang kepada keumuman nash yang mewajibkan shalat Jumat pada semua hari (QS Al Jumu’ah ayat 9), baik hari raya maupun bukan. Tapi, Imam Ash Shan’ani menyatakan, bahwa hadits Zayd bin Arqam adalah shahih menurut Ibnu Khuzaimah.


Dalam hal ini patut kiranya ditegaskan, bahwa penolakan Imam Syafi’i terhadap hadits Zayd bin Arqam tidaklah mencegah kita untuk menerima hadits tersebut. Penolakan Imam Syafi’i terhadap hadits Zayd bin Arqam itu tidak berarti hadits tersebut –secara mutlak– tertolak (mardud). Sebab sudah menjadi suatu kewajaran dalam penilaian hadits, bahwa sebuah hadits bisa saja diterima oleh sebagian muhaddits, sedang muhaddits lain menolaknya.


Dalam kaitan ini Syaikh Taqiyuddin An Nabhani dalam Al-Syakhshiyyah Al-Islamiyah Juz I berkata : “kita tidak boleh cepat-cepat menolak suatu hadits hanya karena seorang ahli hadits tidak menerimanya, karena ada kemungkinan hadits itu diterima oleh ahli hadits yang lain. Kita juga tidak boleh menolak suatu hadits karena para ahli hadits menolaknya, karena ada kemungkinan hadits itu digunakan hujjah oleh para imam atau umumnya para fuqaha ”.


Maka dari itu, kendatipun hadits Zayd bin Arqam ditolak oleh Imam Syafi’i, tidak berarti kita tidak boleh menggunakan hadits tersebut sebagai dalil syar’i. Sebab faktanya ada ahli hadits lain yang menilainya sebagai hadits shahih, yakni Imam Ibnu Khuzaimah, sebagaimana penjelasan Imam Ash Shan’ani. Jadi, beristidlal dengan hadits Zayd bin Arqam tersebut tetap dibenarkan, sehingga hukum yang didasarkan pada hadits tersebut adalah tetap berstatus hukum syar’i.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KANG SHIN BLOG - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger