Random

Follow Me on Pinterest
Home » » kapan aparat negeri ini bisa menghargai aspirasi rakyatnya

kapan aparat negeri ini bisa menghargai aspirasi rakyatnya

Unknown | Minggu, Februari 03, 2013 | 0 coemntar kalian


Apa Kabarnya Sampai hari ini Buat Para Oknum Polisi yang Memukuli Brutal Mahasiswa di Bangkinang DPRD Kampar RIAU, Benarkah Fakta menyampaikan Aspirasi Saat ini Sangat di abaikan pemerintah di Kampar ???
Setelah Babakbelur , Mahasiswa Baru di Terima di DPRD
Serukan Pendidikan Gratis

Untuk menyuarakan pendidikan geratis, di Kabupaten Kampar, ternyata tidaklah mudah. Untuk sesuatu hal mulia itu, puluhan mahasiswa GPPI yang Rabu (28/11) berunjuk rasa dan mendatangi gedung wakil rakyat DPRD Kampar di Bangkinang.
Para mahasiswa terpaksa harus merasakan kebrutalan anggota polisi yang berjaga di DPRD Kampar, sejak rapat Banggar di mulai.

Setelah mahasiswa merasakan kebrutalan beberapa oknum Polisi, barulah para mahasiswa diperbolehkan menyampaikan aspirasi mereka didepan Wakil Rakyat, yang saat itu sedang melakukan rapat Badan Anggaran (Banggar) dengan sejumlah Satker di Pemda Kampar. Dan saat menyampaikan aspirasi di depan wakil rakyat tersebut, mahasiswa dalam keadaan lebam dan baju yang koyak.

Dalam hal itu Kordinator Lapangan (Korlap) mahasiswa Anton yang juga korban dalam kebrutalan oknum polisi tersebut, menyampaikan apakah begini cara anggota DPRD Kampar baru mau menerima mereka yang sudah dihajar dulu dengan para polisi yang berjaga diluar Gedung DPRD Kampar. “Padahal maksud tujuan kami selaku mahasiswa ini baik. Karena yang kami inginkan masyarakat Kampar ini, mendapatkan pendidikan Gratis baik itu dari tingkat SD,SMP dan juga SMA,”ujarnya dengan nada kesal didepan para wakil rakyat.

Adanya pertanyaan tersebut Wakil Ketua DPRD Kampar Eva Yuliana mengatakan, bahwa saat mahasiswa berorasi tersebut, mereka masih dalam rapat yang belum sampai membahas mengenai pendidikan. “Makanya kita menunggu waktu yang tepat, untuk menerima aspirasi teman mahasiswa. Bukan berarti untuk menyepelekan,”ujarnya.

Kemudian tanggapan dari Wakil Ketua DPRD Kampar tersebut ditambahkan oleh Ilyas HU yang menyebutkan, DPRD Kampar mendukung segala apa yang diaspirasikan para mahasiswa. Tetapi untuk itu, apakah Disdikpora Kampar siap dengan apa yang disampaikan para teman mahasiswa. “Untuk itu Disdikpora haruslah melakukan tindakan tegas dengan para sekolah yang melakukan pungutan liar terhadap para murid, “jelasnya.

Kadisdikpora Kampar H.Jawahir menyebutkan, bahwa dirinya setuju dengan adanya pendidikan gratis dari SD,SMP dan SMA, yang diaspirasikan mahasiswa serta wakil rakyat. Namun ada satuhal yang membentur yaitu mengenai jumlah guru yang ada di Kampar, karena banyak guru yang ada di Kecamatan yang terpencil tersebut, para guru berstatus PNS hanya sedikit. “Termasuk di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Lipat Kain dan Tapung Hulu, para guru PNSnya saat minim, “terangnya.
Jawahir juga mengatakan bahwa dana anggara BOS yang ada pada setiap sekolah itu memang untuk membantu siswa yang tidak mampu. Tetapi kalaulah untuk itu semua bagaimana mengenai nasib gaji para guru yang berstatus honor komite. “Karena jika mengaharapkan dana dari pemda tidak memadai,”tuturnya.
Adanya keluhan yang disampaikan Kadisdikpora Kampar. Wakil Ketua DPRD Kampar Yurjani Moga mengatakan, bahwa mereka akan membuat Peraturan Daerah (Perda), dan mepelajari untuk masalah ini. “Namun pada intinya bahwa mereka setuju, dengan pendidikan gratis yang diusung,”ujarnya.
Dilarikan ke RSUD

Usai mendengar penyampaian dari DPRD Kampar, para mahasiswa yang berbalek pulang. Tetapi tanpa disangka sebanyak 5 mahasiswa yaitu Tyson, Anwar, Dedek, Jimi dan Uci.Yang menjadi korban pemukulan kepolisian tiba-tiba Linglung. Sehingga para rekan mereka terpaksa harus melarikan ke RSUD Bangkinang.
Namun khusus untuk dedek terpaksa harus dilarikan RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, akibat luka dalam yang dia alami, sehingga membuat kondisi fisiknya lemah. Dengan keadaannya tersebut pihak RSUD Bangkinang, terpaksa harus melarikannya ke RSUD di Pekanbaru.
Dengan melihat kondisi teman mereka ini Anwar mengatakan bahwa mereka sangat kesal dengan tindakan kepolisian yang berutal sekarang ini, padahal apa yang disampaikan mereka ini untuk pendidikan gratis ini, untuk kepentingan anak-anak bapak polisi itu juga agar mendapat pendidikan gratis.
” Jadi untuk masalah ini, kita mintak tanggung jawab dari pihak kepolisian terhadap teman mereka yang mengalami luka-luka. Dan kami juga akan melaporkan aksi brutal pihak kepolisian ini, ke pihak Propam Polda Riau. Karena kami telah mencatat nama oknum pelaku tersebut yaitu Suardi, Helmi, Roby,Angga ,Taufik, Mbeng, Zulkifli dan Ridho, “ungkapnya.

Dalam aksi yang disampaikan mahasiswa dipimpin oleh Kordinator Lapangan (Korlap) Anton, sempat terbentur dengan hadangan para anggota polisi serta satuan Polisi Pamong Praja. Yang berjaga. Dan dalam orasi yang disampaikan mahasiswa sempat terjadi adu mulut antara mahasiswa dan pihak Kepolisian dan Satpol-PP.
Yang mana dalam apa yang disampaikan oleh mahasiswa ditanggapi miring oleh pihak kepolisian dengan nada celotehan yang sangat kasar. Sampai-sampai salah seorang anggota kepolisian mengatakan "Taik" pada mahasiswa.
Sehingga dengan perkataan itu sempat membuat para mahasiswa marah dengan celotehan anggota kepolisian tersebut, yang tidak bernada baik. Namun untung saja hal itu tidak berlarut, karena langsung ditengahi oleh Kasat Samapta Kampar AKP. Marianta.
"Saya berharap agar rekan-rekan mahasiswa bersabar, karena saya sedang berusaha agar segala aspirasi para mahasiswa ditanggapi oleh para wakil rakyat yang sedang melakukan rapat,"ujarnya Marianta.
Adanya tanggapi tersebut Anwar mengatakan, bahwa saat unjuk rasa kemarin anggota DPRD Kampar yang dipimpin oleh Eva Yuliana. Menyebutkan bahwa mereka saat ini hanya menagih janji wakil rakyat, agar aspirasi mereka diterima.

Dalam kejadian aksi Kebrutalan Anggota Kepolisian ini, Mantan Kapolres Kampar AKBP Trio Santoso mengatakan, bahwa anggota kepolisian mereka yang juga bertugas disana juga ada yang terluka. Dan sekarang anggota kepolisian yang terluka, sedang kita visum juga.“Jadi jangan salahkan anggota saya yang bertugas, karena mereka bertugas untuk mengamankan rapat di DPRD kampar,”ujarnya.
Lebih lanjut Trio santoso juga menjelaskan, sebelum terjadinya bentrokan tersebut. Pihak kepolisian telah terlebih dahulu memberitahu agar para rekan mahasiswa bersabar. Karena DPRD kampar sedang melakukan rapat. “Namun mereka saat itu tetap memaksa masuk, sehingga terpaksa pihak kepolisian harus memukul mundur mereka agar keamana rapat di DPRD Kampar berjalan aman, “terangnya

Share this article :

0 coemntar kalian:

Posting Komentar

peraturan komentar
1. pasang link kalian jika berkomentar di blog ini sehingga saya bisa visit back blog kalian
2. dilarang spam di blog ini
3. dilarang komentar yang berbau sara
4. follow my blog and i will follow back
5. saling tukeran link banner

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. KANG SHIN BLOG - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger