Suatu hari Saya berbicara dengan kenalan Saya yg kebetulan katanya Seorang Petinggi Parpol, Saya Diskusi kebeliau hal bagaimana cara untuk bisa jadi orang nomor satu, jika ingin dapat dukungan dari Parpol, baik untuk calon Parpol jadi kepala negara, Provinsi, Kotamadya, Kabupaten di Negara Kita?.
Beliau Kenalan Saya ini menjawab : Untuk maju jadi Calon Pemimpin dukungan Parpol itu Pak, Kita harus dapat Surat Sakti dukungan dari Ketua di Daerah dan Ketua Umum Parpol untuk Indonesia di Pusat, baik yg mau mencalon Presiden, Gubernur, Walikota dan Bupati, baik yg mau mencalon Pemimpin itu sudah anggota Parpol diparpolnya atau tidak anggota Parpol.
Saya: Wah Pak, kalau begitu yg mau mencalon jadi Pemimpin harus punya ling atau koneksi dong kalau mau bisa dihubungkan dgn Parpol, jika tak kenal dgn Ketua diDaerah dan Ketua umum Parpol di Pusat, apalagi bukan anggota Parpol tsb?.
Kenalan Saya: Jelasnya begitu Pak, hemmm.
Saya: Maaf Pak, kalau untuk dapat surat dukungan resmi dari ketua Parpol itu bisa gratis ?.
Kenalan Saya: Hahaha, tawanya, mana ada yg gratis Pak !{senyumnya}, jelas ada biayanya dan ada komitmen lah Pak, yg jelas biayanya tentu berbeda Pak, antara yg telah menjadi anggota parpol mau minta surat sakti dari ketua Parpolnya sendiri dgn yg tidak anggota Parpol ditambah tidak punya ling ke ketua daerah dan ketua umum parpol untuk indonesia dipusat dan tidak kenal dgn ketua umum parpol dipusat, inti nya tidak ada yg gratis pak !, baik ia kader atau tidak.
Saya: hehehe, o gitu ya Pak, jadi biaya dapat surat saktinya besarlah Pak ?.
Kenalan Saya: tergantung pak, yg jelas ada kategori kategorinya, untuk biaya dapat surat dukungan surat sakti jadi presiden segini Rp...., Gubernur Rp...., Walikota Rp...., Bupati Rp..., ditambah Komitmen antara masing2 jika berhasil terpilih dan duduk, intinya tidak gratis dan berkelanjutan komitmennya pak, jika calon didukung menang, dan parpol atau ketua parpol diduga pribadi tsb jika calon nya berhasil duduk, tentunya harus dapat untung berdasarkan kesepakatan komitmen dua belah pihak.
Saya: Oooo, gitu ya Pak, setelah surat sakti yg dibeli didapat, calon yg didukung menang, calon harus menepati janji komitmennya ke parpol ya pak, dalam bentuk apa kira2 Pak ?.
Kenalan Saya: hehehe, bpk ini ada ada aja !, macam tak tahu je ?, harus jelas seperti itulah Pak, yg jelas komitmen calon yg menang jadi pemimpin dukungan parpol, bisa kasih ini keparpol.., bisa beri ini, bisa jalankan ini..., namanya komitmen balas jasa pak, hehehe... {Senyum sumringah teman saya}.
Saya: Wah Pak, kalau seandainya jumlah surat sakti dukungan tidak mencukupi dari 1 parpol untuk mematuhi syarat dari KPU, sicalon harus menyiapkan menambah beberapa surat sakti lagi dari parpol parpol yg lain ya pak untuk memenuhi syarat dari kpu, waduh, biayanya tambah lagi ya pak ?.
Kenalan Saya: Jelas Pak.
Saya: Kira Kira biaya dapat surat sakti ini berapa harganya ya pak ?.
Kenalan Saya: Tergantung nego pak, bisa jadi murah atau mahal, bisa jadi ratusan juta atau miliaran harganya, hehehe... diduga setelah cukup dukungan sicalon ngasih biaya tak resmi lagi ke KPU Pak, agar diterima, makanya kalau Saya menyarankan siapa saja yg mencalon harus berduit banyak Pak ! {Sedih dan haru teman Saya}.
Saya: Waduh Pak, kalau gitu sicalon harus punya banyak dana mencalon ya pak ?.
Kenalan Saya: Jelas Pak, jangan coba coba mencalon kalau tak ber uang, apalagi kalau tak terkenal, orang terkenal aja harus siapkan dana banyak, apalagi yg tak terkenal. Tapi, saat ini problem yg mau mencalon terkenal dan tak terkenal tak berduit, sudah ada solusinya agar dapat dana ambil surat dukungan atau biaya surat dukungan {surat sakti} tsb, ujarnya.
Saya: hohoho, mantap lah kalau begitu Pak, ber arti yg mau mencalon tidak perlu khawatir darimana dapat dana atau biaya surat sakti dong pak.
Kenalan Saya: begitulah, asal kalau sudah menang siap mengembalikan dana nya, biasanya capai bunga sampai 500 %, investor ini siap mendanai mulai saat mau ambil atau beli surat dukungan sampai kampanye, sampai terpilih, pokoknya sampai duduk. Hebatnya lagi investor ini sanggup membiayai semua calon yang hendak dipilih rakyat, sebab hitungan investor tidak ada istilah rugi, uangnya harus kembali dan ia dapat untung, namanya pengusaha, makanya ia minta ke untungan 500%, jika ada yg minat, Saya bisa pertemukan dgn investor ini, orangnya baik kok, siapkan aja data data profil calon pemimpinnya, saya yg lobi, aman tuch, calon senang dan berhasil, saya pun senang ujar teman saya ini {dapat duit fee}.
Saya: waduh waduh pak, ini mantap atau menyedihkan tak ya pak, kalau kejadian ini terjadi dinegeri kita ?.
Kenalan Saya: Kalau kita pikir dan buka hati kita, memang menyedihkan, karena jika pemimpin ini berhasil naik dan duduk menjabat, menurut saya bagaimana dia akan komit membela rakyatnya, mengayomi rakyatnya, berjuang demi kebaikan dan kemakmuran bersama, sebab pemimpin pejabat penguasa ini sudah terikat:
pertama harus bayar hutang bunga 500% berupa komitmen proyek,
kedua penuhi janji dengan Parpol Pendukung dan Ketua Ketuanya,
ketiga Tim sukses,
keempat keluarga,
kelima teman baik dsb,
makanya diduga fasilitas fasilitas umum dan lain2 yg pengerjaannya dikelola ditenderkan pemerintah sangat jarang yg baik, contohnya: jalan aspal pengerjaan dari Pemerintah Kota, Kabupaten, Propinsi dan Pengerjaan Aspal Proyek Negara Kita, belum setahun sudah rusak, bangunan begitu juga rata2, diduga tentu investor/pengusaha yang membantu calon berhasi duduk mau cepat kembali modal dan dapat untung , jadi gimana pemimpin tsb mau fokus kerakyatnya, hutang banyak, komitmen harus dipenuhi, tentunya negeri dan anak bangsa tergadai dan teraniaya semua{ucapnya sedih}.
Saya: Haduh Pak, bisa hancur kita lama lama, jika kita membiarkan ini berlangsung terus, kira kira gimana menurut bpk ada solusi?.
Kenalan Saya: InsyaALLAH ada Solusi {Jalan memecahkan masalah}, menurut Saya solusi bagi investor yg menolong calon jangan sembunyi sembunyi lagi buat komitmen dgn calon pemimpin jika ingin mengeluarkan pinjaman dananya, terbuka saja dihadapan publik, profesional, tidak sembunyi-sembunyi, jika ingin dapat kembalian dananya, berunding dihadapan publik dan disetujui publik, sehingga investor aman dan lebih profesional jika ingin dapat pengembalian dananya, amerika seperti presidennya obama telah melakukan ini, hasilnya pemimpin bisa fokus kerakyat.
Dengan syarat minta komitmen kecalon pemimpin tersebut siap amanah kerakyat, dan uang investor dikembalikan utuh ditambah diberi keuntungan, insyaALLAH Kita aman, pemimpin fokus, investor yang dapat proyek lebih professional mengerjakan proyek untuk mengembalikan dananya, pengawasan bersama rakyat pendukung dan instansi yang berwenang mengawasi dan professional dan tidak KKN, wallahu alam bisawab, saya yakin insyaALLAH Bersama Kita bisa, bersatu buat kebaikan bersama, aamiin, wassalam.
nice info gan... kunjunganya balik ya gan www.alternatifmasadepanpras.blogspot.com
BalasHapus