JAKARTA - Setelah melakukan Musyawarah Nasional (Munas) kelima di Universitas Lampung (Unila) dan menyatakan sikap, aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan melakukan aksi untuk menunjukkan kesungguhan sikap mereka.
Koordinator BEM SI M Tandri menyatakan, rencana aksi di berbagai daerah di Indonesia tersebut akan dijadwalkan selama empat bulan ke depan. Fokus aksi, ungkap Tanri, adalah mengenai kebijakan ekonomi terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL).
"Aksi ini telah kami rencanakan pada akhir Maret. Jika tidak mendapatkan tanggapan, kami akan melakukan aksi kembali pada awal April," kata Tanri di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jumat (2/3/2012).
Dia menyebutkan, fokus BEM SI terhadap dua kebijakan ekonomi tadi berkaitan dengan perampingan APBN yang saat ini mengalami pembengkakan.
"Dengan menaikkan BBM dan TDL, kehidupan rakyat menjadi tidak sejahtera. Melihat hal itu, tentu kami selaku suara-suara rakyat akan terus berjuang untuk kesejahteraan rakyat," kata pemuda yang juga merupakan Presiden BEM Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
Presiden BEM Universitas Mulawarman, Samarinda, Surahman menambahkan, daripada menaikkan harga BBM dan TDL, lebih baik pemerintah berkonsenterasi untuk menangani pembengkakan anggaran. Salah satunya dengan mengevaluasi gaya hidup mewah yang mereka anut.
"Banyak pos-pos anggaran yang bengkak. Pola hidup mewah yang dianut pemerintah jauh dari kata sederhana. Maka, kami meminta mereka mengevaluasi gaya hidup mengingat utang-utang luar negeri yang semakin banyak menjadi beban tersendiri bagi rakyat," tuturnya.(rfa)
Koordinator BEM SI M Tandri menyatakan, rencana aksi di berbagai daerah di Indonesia tersebut akan dijadwalkan selama empat bulan ke depan. Fokus aksi, ungkap Tanri, adalah mengenai kebijakan ekonomi terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL).
"Aksi ini telah kami rencanakan pada akhir Maret. Jika tidak mendapatkan tanggapan, kami akan melakukan aksi kembali pada awal April," kata Tanri di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jumat (2/3/2012).
Dia menyebutkan, fokus BEM SI terhadap dua kebijakan ekonomi tadi berkaitan dengan perampingan APBN yang saat ini mengalami pembengkakan.
"Dengan menaikkan BBM dan TDL, kehidupan rakyat menjadi tidak sejahtera. Melihat hal itu, tentu kami selaku suara-suara rakyat akan terus berjuang untuk kesejahteraan rakyat," kata pemuda yang juga merupakan Presiden BEM Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
Presiden BEM Universitas Mulawarman, Samarinda, Surahman menambahkan, daripada menaikkan harga BBM dan TDL, lebih baik pemerintah berkonsenterasi untuk menangani pembengkakan anggaran. Salah satunya dengan mengevaluasi gaya hidup mewah yang mereka anut.
"Banyak pos-pos anggaran yang bengkak. Pola hidup mewah yang dianut pemerintah jauh dari kata sederhana. Maka, kami meminta mereka mengevaluasi gaya hidup mengingat utang-utang luar negeri yang semakin banyak menjadi beban tersendiri bagi rakyat," tuturnya.(rfa)
0 coemntar kalian:
Posting Komentar
peraturan komentar
1. pasang link kalian jika berkomentar di blog ini sehingga saya bisa visit back blog kalian
2. dilarang spam di blog ini
3. dilarang komentar yang berbau sara
4. follow my blog and i will follow back
5. saling tukeran link banner